Selasa, 29 September 2020

Alasan Melakukan Pinjaman Dana Cepat


Selagi kita hidup tentunya tidak akan pernah terlepas dari berbagai kebutuhan. Baik yang sifatnya produktif maupun konsumtif, kebutuhan kita sejatinya akan berjalan dinamis seiring dengan berkembangnya waktu. Tak jarang kita pun sering meminjam uang kepada keluarga atau teman, untuk memenuhi kebutuhan kita. Karena mungkin bila dibandingkan dengan mengajukan pinjaman dana cepat kepada perbankan atau lembaga keuangan lainnya, akan terkesan lama dan juga ribet. 

Namun tahukah anda, akan ada beberapa imbasnya bila anda terus melakukan pinjaman dana cepat kepada keluarga atau teman terdekat anda sekalipun. Karena dengan sering melakukan pinjaman uang kepada keluarga atau teman anda, akan menyebabkan beberapa hal sebagai berikut, check this out !



  1. Jadwal pembayaran hutang akan tidak jelas

Dengan alasan kedekatan, tentunya janji membayar hutang seringkali diabaikan malah bisa sampai lupa. Sangat berbeda sekali dengan mengajukan pinjaman dana cepat kepada perbankan atau lembaga keuangan lainnya seperti di BFI Finance, akan selalu ada kontrak perihal berapa jumlah uang yang dipinjamkan, dan kapan jadwal pembayaran angsurannya. Untuk itu sangat tidak disarankan untuk sering-sering meminjam atau meminjamkan uang kepada keluarga ataupun teman, karena bisa-bisa uang yang dipinjam tidak akan pernah kembali karena ketiadaan kontrak yang jelas. 

  1. Bisa menimbulkan rasa canggung

Ketika ada acara kumpul-kumpul, biasanya si peminjam uang akan merasa canggung kepada si pemberi pinjaman. Karena takutnya si peminjam uang telah membicarakan perihal hutangnya, kepada yang lainnya dalam perkumpulan tersebut. Dengan demikian hal ini bisa menimbulkan rasa canggung saat anda tengah berkumpul. 

  1. Bisa merusak tali silaturahmi

Lanjut dari kedua poin diatas, intinya ketika si pemberi pinjaman sedang membutuhkan uangnya secara mendadak, namun si peminjam tidak bisa membayar hutangnya otomatis akan timbul perselisihan. Tak jarang akan keluar kata-kata kasar dari mulut si pemberi pinjaman. Dan ironisnya, biasanya si peminjam uang malah akan lebih bersifat galak dari si pemberi pinjaman dengan beribu alasan. Dengan demikian, setelah timbulnya perselisihan ini, baik hutangnya sudah dibayar atau tidak, pastinya hubungan si pemberi dan peminjam uang akan terganggu. Karena perlu diingat bahwa, hutang adalah pemutus silaturahmi yang paling tajam. 

0 komentar:

Posting Komentar